Kamis, 02 Mei 2013

Karaeng Pattingalloang



    Hari itu, I Manganngadaccinna Daeng I Ba’Le’ Sultan Mahmud Karaeng Pattingalloang. Tengah berdiri menyambut angin semilir dan gemersik ombak makassar. Saya bayangkan, di sisi perdana menteri kesultanan Gowa itu, di bawah matahri februari 1651, bediri menantunya: I mallaombassiyang kelak menjadi sultan hasanuddin. Putera KP, Karaeng Karungkung, tampak mencermati buku di tangannya, sejumlah tubarani (satria)dari istana tallo dan benteng sombaopu terlihat juga di sana. Sebagaina di antaranya berbaur dengan wajah-wajah makassar, bugis, malaka, jawa, campa, johor, minang, patani, indua, cina, purtugis, spanyol, denmark, perancis dan inggris.

Di pertengahan abad 17 itu, Makassar adalah bandar paling ramai dan paling kosmopolit di negeri-negeri bawah angin belahan timur. Disekitari sejumlah benteng yang dibangun dan diperluas sejak seratusan tahun silam, di bawah raja gowa IX Karaeng Tumapa’risi’ Kallona, pusat kerajaan gowa-sombaopu – menjadi kota antarbangsa dengan keragaman penduduk tertinggi dalam 600 tahun sejarahnya.

Ketika Malaka jatuh di bawah hantaman meriam portugis pada tahun 1511, sejumlah satria melayu yang manampik kekelahan tersebut, pindah beramai-ramai ke Siang(pangkajene kepulauan). Mereka kemudian hijrah ke sombaopu setelah mendapat jaminan perlindungan tertulius  dari gowa  Karaeng Tunipalangga. Jaminan yang memberi kesempatan kepada segala jenis manusia yang melintas di nusantara hak menegakkan semacam hukum ektrateritorial itu, adalah jaminan pra-eropa pertama di nusantara.

Suak niaga itu menajdi surga pelarian kalin ini oleh portugis, setelah malaka jatuh ke tangan belanda pada tahun 1641 sejak itu, makassar menjadi tempat persinggahan utama portuhis di nusantara. Sekitar 3000 orang portugis menetap di kota, lengkap dengan 4 buah tempat ibadat krosten. Sebelumnya, pada tahun 1613, inggris sudah membangun sebuah pabrik, disusul Denmark lima tahun kemudian. Para pedagang cina dan spanyol dengan tetapn menyimpan kenangan pada tanah leluhur, tampak membangun jaringan bisnis dan berdiam di kota itu masing-masing sejak 1619 dan 1615.




Satu-satunya bangsa yang jarang berkeliaran di sombaopu di sekitar tahun 1651 itu justru belanda, kendati jauh sebelumnya mereka juga diperkenankan membangun pabrik dan kantor dagang itu adalah buah dari perang dingin yang diawali sejak fajar abad 17 dari dua musuh bebuyutan di samudera timur nusantara. Dengan segala cara, kompeniingin menguasai seluruh jalur laut rempah-rempah dan menegakkan monopoli yang diamanatkan parlemen (staten general) republik persatuan nederland. Makassar tegak dengan kalimat keramat mare liberum yang pada 1615 ditegaskan sultan alauddin raja gowa XVI. Pada tuhan menciptakan bumi dan lautan. Tanah dibagi-bagikan do antara manusia dan samudera diperuntukkan bagi semuanya. Tak pernah terdengar bahwa pelayaran di lautan dilarang bagi seseorang, bagi satu kaum.

Sampai tahun 1651 itu, reang terbuka belum meledak di antara dua kekuatan maritim ini. Konflik memang sudah berlangsung cukup lama dan di beberapa temoat darah bertumpahan. Di awal april 1651, sejumllah pembesar gowa diculik kapal enkhuisen . penculikan itu tadinya diawali dengan undangan bersahabat, jamuan makan, minum-minuman, dilanjutkan dengan acara bakutikam dan pertempuran berdarahtak seimbang. Beberapa satria gowa terluka dan tewas. Penawaran yang diatur oleh kapten dirck de vries dan kepala kantor VOC di sombaopu abraham sterck, memantik murka makassar. Pada desember 1616, kapal belanda pertama yang ke australia, de eendracht, tersesat di selat makassar. Dituduh masuk wilayah gowa tanpa ijin, dan juga karena dendam atas newaran licik hampir dua tahun sebelumnya makssar menyita de eendracht dengan segenap isinya: bersama ke 16 nyawaawaknya yang tersisa.

Kedua kejadian di atas, ditambah dengan pemblokiran sombaopu yang tak berarti banyak bagi prhinisi makassar oleh armada belanda di bawah gjsbert van lodestein (1634), bantuan pelaut-pelaut makassar kepada rakyat maluku melawan keganasan VOC dalam pelayaran hongi, beserta sekian keajian panas lainnya, umumnyaa memang bisa diselesaikan dengan perjanjian. Sebuah perjanjian diplomatik utama ditandatangani 26 juni 1637 oleh sultan alauddin dan gubernur jenderal antonio van diemen. Di dalamnya anatara lain disebutkan bahwa tempat-tempat yang menjadi musuh kompeni dan belanda dilarang membangun kantor dagang di makassar.

Sampai 1651, tak sepotong bangunan pun diperkenankan berdiri di sombaopu sebagai kantor VOC, justru ketika seluruh bangsa lain di dunia, dipekenankan berkembang dan dilindungi. Padahal jaringan dagang adidayadunia abad 17 itu jstru sydah mulai menguasi nusantara setelah melibas tanjung harapan, coromandel, srilangka dan malaka, dan terus merambah ke utara sampai taiwan dan jepang. Meski demikian, perdagangan makssar dengan belanda salam beberapa hal masih berjalan. Seperti amsterdam, antweren, venesia atau geoa, kota sombaopu saat itu juga hidup dan bergerak dengan semangat kapitalisme awal yang sedang marak di eropa barat dan masih menyisakan denyut di mediterania. Bahkan sultan pun berniaga. KP juga berdagang besar yang menjalin bisnis dengan maluku,portugis, dan belanda di batavia. Transaksinya bertebaran sampai ke manila. Thailand, golconde(india) dan semua tempat yang bisa dicapai armadanya. Pada juli 1644, Karaeng Pattingalloang menyerahkan kepada kapten kapal belanda ouderwater kayu cendana 660 real dan satu daftar pesanan barang yang diurai rinci oleh denys lombard dalam karya besarnya nusa jawa : silang budaya. Bahkan belanda pun menyebut pesanan KP sebagai rariten, barang langka. Selain peta-peta navigasi dunia yang selama berabad-abad digolongkan sebagai  harta rariten itu adalah bola dunia dengan keliling 4 meter, ditambah atlas bumi dan teropong bintang yang serba terbaik di dunia.

Setelah menanti 7 tahun, datanglah pesanan yang ditunggu-tunggu. Karaeng Pattingalloang jelas sangan mengidamkan barang itu. Ia memerlukan datang sendiri menjemoutnya. Beberapa tahun sebelumnya sejumlah pesanannya sudah ada yang tiba. Tapi kali ini yang datang adalah instrumen yang bahkan para cendekiawan eropa sebagian besar hanya bisa memimpikannya.

Persis di salah satu hari di pertengahan februari itu, sebuah kapal belanda membuang sauh di bandar sombaopu . kabar akan merapatnya kapal dagang itu, seperti biasa, sudah menyebar ke seluruh kota. Banyak penduduk, yang seperti Karaeng Pattingalloang, juga datang meramaikan bandar.tapi berbeda dengan sang pabbicara butta, sebagian penduduk mungkin hanya ingin melihat benda aneh berukuran besar . di antara penduduk itu mungkin ada yang ingat pada sebuah kejadian 9 tahun yang silam, tepatnya 16 mei 1642. Pedagang portugis yang sudah mereka kenal lama, wehara(francisco vieira de figueiredo) membawa binatang aneh berbelai yang besarnya hampir separuh rumah : gajah.

Bisa jadi karena melihat binatang mitologis anak benua india itu kesepian, ditambah minat besar mengetahui hewan-hewan ajaib dari belahan dunia lain, sekaligus untuk melengkapi koleksi satwa yang aaad, di antaranya adalah antelp afrika dan kuda-kuda asia, KP mengirim surat ke gubernur jenderal do batavia. Di surat yang diterima apada 4 juni 1648 itu tercantum permintaan binatang tunggangan para sultan dan nabi dari gurun arabia : sepasng unta kantan dan betina/.

Apapun niat hati mereka yang berkumpul  di bandar sombaopu hari itu, orang-orang dengan berbagia raut muka, warna kulit, bahasa dan busana itu, semuanya terutama sang perdana menteri, saya bayangkan sedang tegang. Mereka menanti didaratkannya bola dunia terbesar yang mungkin dilihat oleh asia tenggara di pertengahan abad 17 itu. Bola dunia dengan garis tengah 1,3 meter itu memang sangat mengesanka. Joan blaeu sendiri yang langsung membuatnya, dan itulah bola dunia terbesar yang dihasilkannya . kartograf mashyur ini, anatara lain pernah membuat instrumen pengamat bintang untuk astronom denmark tyco brahe. Instrumen tersebut misalnya adalah revolving azimuth quadrant. Menurut brahe, alat setinggi 3 meter ini skalanya akurat sampai seperempat menit busur. Antara lain dengan instrumen ini, meski masih banyak memegang pandangan klasik geosentrisme, brahe menegakkan reputasinya sebagai astronom terbesar dunia di masanya.



Joan adalah generasi kedua keluarga pembuat peta dan bola dunia yang palig ternama di amsterdam – dimasa itu peta-peta keluaran amsterdam diakui sebagai yang terbaik sedunia. Ayahnya, willem janszoon blaeu, jauh sebelumnya sudah tenar dengan karya peta belnada (1604), peta dunia (1605-06) dan jet licht der zeevaerdt (sang cahaya navigasi), sebuah atlas bahati yang menyebar ke seluruh dunia dengan sejumlah edisi , bahasa dan judul yang berbeda. Sekitar 1635, hidrografer VOC ini menerbitkan volume pertama atlas jagad yang diberi judul atlas novus. Denagn antara lain memanfaatkan dan menyenpurnakan sejumlah peta karya kartograf legendaris gerard meractor, inilah atlas terbaik di jamannya. Ia mencakup peta-peta paling mutakhir dari seluruh jengkal bumi yang diketahui. Dalam daftar pesanan barang langka karaeng pattingalloang.

Ketika pesanan bola dunia dan yang lain dari karaeng pattingalloang mencapai amsterdam,bagai api di padang rumput kegemparan mejalari kalangan terpelajar di belanda. Dengan aula kotanya yang penuh pualam dan melampaui arsitektur gothik, belanda yang relatif toleran terhadap pendapat-pendapat nonothodoks menjadi daerah suaka para intelektual yang mengungsi dari penyesoran di tempat lain di eropa. Belanda di pertengahan abad 17 adalah rumah bagi filsuf besar yahudi baruch spinoza, yang dikagumi einstein; bagi rene descartes, tonggak penting sejarah filsafat dan matematika; bagi john locke, pemikir politik yang secara filosofi kelak mempengaruhi revolusi amerika lewat paine, hamilton, adams, franklin dan jefferson. Tak pernah sebelumnya dan setelahnya, belanda begitu di megahkan oleh sekumpulan seniman, ilmuan, filsuf dan matematikawan. Zaman itu adalah era pelukis ternama rembrandt, vermeer dan frans halls; antonie van leeuwenhoek, penemu mikroskop; grotious, pembangun hukum internasional. Salah satu anggota komunitas ini adalah dramawan dan penyair terbesar belanda,joost van den vondel, yang oleh daftar pesanan rarinten karaeng pattingalloang, tergeral mempersembahkan sajak untuk penguasa dari timur itu.



 Lahir di colegne,jerman,vondel mempengaruhi sastra eropa antara lain dengan karya gysbrecht van aemstil (1637),dan lucifer (1654) yang konon meninggalkan jejak pada epik terbesar inggeris, paradise lost john milton (1667). Selama kebangkitan belanda melawan spanyol, vondel menampilkan sejumlah sajak yang merayakan kejayaan belanda bersatu. Namun, drama palamedes (1625) yang mengangkat tema kemartiran religio-politik, membangkitkan kejengkelan kaum calvinis. Ia lalu bergabung dengan kaum pembangkang menentang calvinisme dogmatik dan kelak pada 1641 berpindah iman ke khatolik roma.

Eulogiumnya kepada karaeng pattingalloang mungkin berasal dari pengalaman gelapnya dengan eropa.inilah benua di mana para raja dan bangsawan mengabaikan ilmu karena tak punya konstribusi langsung pada ekspansi wilayah, para pendeta dan uskup menetang ilmu karena menganggap kebenaran mutlak sudah ditemukan. Sementara itu, para ilmuan mengembara atau dikucilkan, dan hanya bisa berkarya dengan di bawah segelintir penguasa yang berpikiran terbuka. Pemikir bebas yang sial, seperti michael servetus dan giordano bruno, hanya mengakhiri hidup dan petualangan intelektualnya di atas kobaran api unggun. Vondel mungkin melihat kombinasi menakjubkan dalam diri karaeng pattingalloang: seorang penguasa agung di sebuah kesultanan besar yang sekaligus seorang pemburu ilmu yang sangat bersemangat . larik-larik dan persahabatan intelektual yang melampaui agama dan benua berikut tercantum di volledige dichtwerken.

Dien aardikloot zend’t oostindische huls den grooten pantagoule t’huls wlens aldoorsnuffelende breln, een gansche wereld valt te klein, men wensche dot zijin scepter wass, bereyke d’eene en d’andere as,en eer het slytem van de tyd dit koper dan ons vrlendschap slyt.

“ bola dunia itu “. Perusahaan india timur mengirimkannua ke istana pattingalloang agung yang otaknya menyelidiki ke mana-mana menganggap dunia seutuhnya terlalu kecil. Kami berharap tonhgkat kekuasaaan memanjang dan mancapai kutub yang satu dan yang lain  agar kekuasaan waktu hanya melapukkan tembaga itu, bahkan persahabatan kita.”

Dengan agak susah payah, bola dunia itu mendarat dan diarak menuju istana. Sepanjang jalan, anak-anak denganpakaian longgar bersorak dfi bawah matahri celebes yang benderang, yang sedikit dijinakkan oleh stratocumulus sisa-sisa musim barat. Bola dunia besar itu akhirnya masuk ke ruang belajar Karaeng Pattingalloang yang luas dihiasa loncemg raksasa.

Seperti sebagian besar buku di ruang itu,  ;onceng itu dipesan langsung dari eropa. Mungkin karaemg Pattingalloang ingin melihat bagaimana bunyi genta dari menara yang berbeda bisa mengkoyakeropa dalam perang agama yang berdarah. Perang serupa pernah juga ia alami yang pasti ia tertarik pada akustikdan hukum0hukum penjalaran gelombang suara. Di kamar itu juga ditemukan sejumlah prisma segitiga  yang memungkinkan dekomposisi cahaya, ayng jelas membiaskan minat Karaemg Pattingalloang  paad sifat-sifat geometris cahaya dan citra-citra visula . sejauh manakah orang yang siang malam meneteng buku fisika dan matematika ini bergulat dengan ide penjalaran gelombang cahaya ? di sekitar tahun itu juga, dibelahan bumi yang ,lain fransisco italia, oleh sejarah sains eropa dicatat menemukan hukum difraksi otis dan, menegaskan ide spekulatif gelombvang cahaya.

Di ruang pelajar yang luas itu, sang perdana menteri menerima sejumlah tamu asing, cercakap dan berdebat dalam bahasa sang tamu. Pastor alexander de rhodes yang mencipta transkripsi huruf latin untuk bahasa vietnam, adalah salah satu di antaranya.besama misionaris katolik jesuit itu, Karaeng pattingalloang mendiskusikan banyak hal,dari gerhana bulan hingga ke karya bruder spanyol ordo dominikan, luis de granada. Sebagai misionaris saleh, bapa pastor belanda tentu saja mencoba segala daya mengkristenkan Karaeng Pattongalloang. Pertemuan itu memang berlanjut bebrapa kali dan berakhir dengan persahabatan dan kepergian bapa misionaris membawa catatan penuh pujian yang akan dikabarkannya ke dunia.

Dari pastor de rhoders-lah antara lain diketahui betapa besar minat karaeng pattingalloang  pada agama, sejarah dan peradaban eropa, betapa kaya perpustakaannya yang dipenuhi buku dan radas ilmiah. Minat yang nyaris tak terbatas pada semua ilmu yang diketahui saat itu, khususnya agama dan ilmu alam, menunjukkan sesuatu yang melampaui rasa ingin tahu terorist. Dua yang terakhir itu adalah pengetahuan paling ambisius yang ditemukan manusia : keduanya mengklaim semesta raya seisinya sebagai subjeknya dan percaya bahwa ada penjelasan terhadap segala sesuatu yang terjadi dalam ruang dan waktu semesta.

Yang anih adalah bahwa dalam catatan itu tak disebut adnya buku-buku sastra di ruang Karaeng Pattingalloang, mungkinkah karena ia kurang mencintai seni ? ataukah karena para pengabar kecendekiawan Karaeng Pattingalloang, umunya pedagang dan misionaris, dua jenis manusia yang dalam bentuknya yang karikatural suka memandang curiga pada imajinasi dan seni ? kita ingat meneer droogstoppel, karakter ciptaan multatuli dalam max havelaar : pedagang sukses ini mencobah mencemoh tetater buta sebagai dusta. Kita ingatv rahib buta jorge dalam the name of the rose : penunggu perpustakaan bicara itu  mengkutuk lelucon dan imajinasi atas nama iman yang tak berbantah.

Yang pasti, seluruh buku luis de granada, dalam bahasa spanyol, ada di perpustakaan itu. Saya bayangkan karya penyair jazorah lberia dan sastrawan eropa lainnya, para pemimpi yang memberi isi pada kata renaissance, juga ada di sana. Mungkinkah di anataranya terselip dante, luis vaz de camoes, rabelais, shakespeare atau miguel de cervantes ? jika ia membaca don quijote dan sancho panza, apa gerangan reaksinya .sukakah ia pada karya yang dianggap sebagi novel moderen pertama dalam sejarah sastra dunia ini ? apa jawabannya atas distingsi cervantes antara kebenaran puitis dan kebenaran historis : atas pembedaan don quijote antara kehidupan sastria dan kehidupan cendekiawan ?

Saya bayangkan, sejak detik pertama masuknya bola dunia di perpustakaan itu hingga separuh tenggelamnya matahari di selat makssar, karaeng Pattingalloang terus mendekam di ruang itu,ia mengasyikkan diri memutar-mutar bola tembaga tersebut, membandingkannya dengan atls blaeu dan dengan pengalamannya sendiri, mencocokkan peta dengan teritori. Awalnya ia mencermati letak sombaopu di antara dua kutub, lalu menandai segenap wilayah kesultanan gowa dengan hegemoni yang paling berpengaruh antara jawa dan luzon. Kemudian ia mencari letak kota-kota yang pernah didengarnya , kota-kota yang ppuluhan tahun sudah hisup di benaknya. Sambil menelusuri kota-kota tersebut bergerak dari samudera ke samudera, dari benua ke benua, ia teringat bagaimana dulu sejumlah belanda datang mengahdap. Mereka tak habis mengerti kenyataan ini : di jepang, di bawah dinasti lesyu tokugawa, merekalah satu-satunya bangsa eropa yang boleh ada di negeri matahri terbit yang justru sedang menutup diri ke dunia : di gowa merekalah satu-satunya bangsa eropa yang tak boleh punya kantor di seluruh wilayah kesultanan yang justru  membuka diri ke dunia. Dengan sopan utusan gubernur jenderal itu memohonijin membangun kantor dagang . untuk menunjukkan bahwa mereka adalah bangsa istimewa eropa, belanda – belanda itu memberikan betapa lemahnya spanyol yang mereka kalahkan dalam perang 80 tahun, dan betapa kejinya inggris yang memenggal rajanya.
Karaeng Pattingalloang lalu mencermati london dan membayangkan parlemen disokong oliver cromwell, akhirnya memancing charles I. Ia terkenang pada raja gowa XIII Kaareng Tunipasulu’. Naik tahta pada usia 15, dengan semaunya ia memecat pembesar-pembesar gowa, merusak kemerdekaan federasi bate salapanga dan mebunuh orang-orang yang tak disenanginya. Gelaran lain baginda adalah I pakere’tau (sang pemotong manusia ). Baginda memerintah dengan memalukan, seakan lupa bahwa seorang leluhurnya, raja gowa VII tujallo ri passukki, tewas ditikam dalam amukan seorang hambanya. Sang hamba mengeksekusi rajanya setelah baginda sial itu tuntas menitahkan hinaan memalukan yang tak tertangguhan. Menganggap cukup sepak terjang sewenang-wenang raja, rakyat dan dewan adat bergerak. Mereka memecat dan memakzulkan si pemotong manusia yang Cuma bisa bertahta 3 tahun, dan membuangnya keluar kerajaan.

Usai mengunjungi kota-kota – besar dunia, menebak pengetahuan penduduk benua-benua yang ditemukan, dan memastikan letak westphalia tempat diakhirkannya perang 80 tahun yang melibatkan hampir seluruh eropa, untuk kesekian kali ia disergap oleh sekaligus ekstansi dan agoni pengetahuan. Titik-titik bola dunia ia mengantarnya pada sebuah revelasi yang belum pernah ia alami. Kepingan-kepingan pengetahuan yang ditimbuhannya bbertahun-bertaahun, informasi-informasi yang dulu tampak tak saling berhubungan dan menolak disatukan, kini semuanya berubah. Segala macam informasi itu, bahkan yang sudah terlupakan dan tenggelam ke bawah sadar, bangkit berputar-putar bagai angin beliung yang kemudian mengorganisasikan diri menjadi sebiah dunia, sebuah semesta baru pengetahuan.
Di matanya. Permukaan bola dunia itu tak lah=gi beku. Sejumlah titik api muncul disana, membara dan mengecil. Batas-batas berubah, meluas dan menyusut. Dengan permukaan yang terus berdenyut dan bergerak cepat, seakan saling menjalin saling memangsa, bola dunia itu menajdi hidup merepresentasikan apa yang kelak dikenla sejarah.
Kaareng Pattinglloang merasakantubuhnya membesar. Kepalanya melembung menyedot seluruh bola dunia itu massuk ke dalamnya, bersatu dengan dirinya, memberinya rasa nikmat yang tak terlukiskan. Ekstase pengethauan ini berlangsung beberapa detik, untuk kemudian diganti dengan perasaan longsor yang menakutkan. Dalam sekilas, Kaaremg pattingalloang dan bola dunia itu kembali terpisah. Kini ia yang merasas dirinya  mengecil, sangat kecil, dan tersedot masuk sebagai sebuah bintik sepele di permukaan bola dunia tersebut, ia debu tanpa arti dari jagat terus berputar dan berubah.
Ia paham betapan minimnya negerinya, betapa tak berartinya celebes. Ia tahu nenek moyang ,makassar telah menjelajah jauh sampai ke campa, pantai marege dan, madagaskar. Tapi itu belum berarti banyak dibandingkan penjelajahn portugis , soanyol , belanda atau inggris.merekalah yang membuktikkan dunia ini bilat. Merekalah yang menyususn cermat peta-peta dunia dan membikin bola dunia raksasa. Saya bayangkan karaeng pattingalloang makin melihat secara berbeda negeri-negeri lain. Di benaknya terbentang anatara lain sebuah gamabaran mental yang sebelumnya telah dilihat vondel. Vondel yang nasionalisme melihat amsredam sebagai sumbu dunia : gudang-gudang bear sepanjang dermaga kota yang ditumpuki rempah-rempah dan kain cita dari timur, berbagai kargo ikan dan paus dari laut utara dan baltik, gula dari hindia barat serta tembakau dari virginia dan maryland.
Karaeng Pattingalloang tahu bahwa seluruh kotabesar di dunia semuanya adalah seumbu dunia, kecuali sombaopu . pemahaman ini memberinya rasa perih yang bertahan lebih lama dari rasa nikmat yang tadi. Penyesalan mulai tumbuh pada usianya yang berangkat senja. Ia mungkin ingin juga berlayar mengelilingi bumi, menyedot langsung pengetahuan dunia dari sumbernya. Ia tahu dari pedagang eropa bahwa colombus menemu amerika pada 1492, bahwa 1519, diusul francis drake pada 1577. Yang pasti, ia ingin agara sombaopu juga jadi sumbu jagat dan tak tenggelam oleh gelombang besar yang datang bersusulan dari luar, yang demi rempah-rempah bersedia saling menghancurkan dan mengorbanka apapun.
Rasa perih, sesal dan cemas yangg bercampur-aduk itu tak banyak surut oleh ingatan pada naskah keahlian membuat meriam yang dirtulis dalam bahasa spanyol konon oleh adreas monyona. Naskah itu dudah diringkas dalam bahasa makassar sejak 1635dan kini, atas perintahnya, sedang dalam perempuan penerjemah lengkap . di massa dialah memang, tercatat memuncaknya kegiatan penerjemahan serangkaian risalah teknologi eropake bahasa nusantara.tak ada negeri lain di wilayah yang kini bernama indonesia yang melakukan penerjemahan sistemstis itu. Naskah-naskah pembuatan meriam, pabrikasi bubuk mesiu dan senjata diterjemahkan dari bahsa spanyol, portugis dan turki.
Tapi ia tahu, untuk tumbuh dan berkembang menjangkau dunia dibutuhkan sesuatu yang lebih dari sekedar meriam dan benteng. Itulah kengototan untuk menjelajah, kerakusan pada pengetahuan-pengetahuann baru, ketakpuasan pada apa yang sudah dicapai, yang semuanya harus ditumbuhkan dan disebarluaskan. Ia memang terus memerintahkan bugis-makassar membangun keterampilan menggadakan dan membuat peta-peta serta jalur-jalur penjelajahan maritim, sebuah keterampilan yang juga unikdi nusantara. Tapi keterampilan kertografis serta teknologi militer dan transportasi laut yang sangat unggul itu, tak cukup menggerakkan sulawesi menjelajah samapi ke kutub ; melumpuhkan belanda sampia ke amsterdam dan membentangkan  sendiri imperium yang melintasi benua untuk menjinakkan ekspansi imperium lain.
Kungkin karena segala hal yang mereka perlukan untuk hidup nyaman menurut sangkaan mereka ada semua di negeri ini. Maluku yang jadi obsesi ribuan tahun eropa ada di samping, sementara mereka tidak merasas perlu berlayar menyelamtkan sukma belahan dunia lain. Seperti semua tempat di seluruh kawasan yang dekat equator, makassar saat itu adalah fiirdaus “ tanah-tanah yang demikian indah yang membuat upaya membayangkan sebuah surga yang lain menjadi suatu kemustahilan kognitif. Penduduk asli tanah-tanah itu hidup dengan lazurardi yang belum dilintasi sejarah dan samudera yang belum tersesat sorga. Para pendatanglah yang memperkenalkan mereka dengan konsep dan detail asing itu.
Berabad-abad masyarakat dengan masa silam pendek ini, hidup dalam kekinian yang kekal, mencintai tubuh, sawah dan lautnya yang membentangkan, dan hanya mempunyai pemahaman  tegas tentang kehormatan (siri) dan konsep samar dunia orang mati . teknologi militer memang bisa dipelajari cepat, tapi butuh waktu
sekitar tahun karaeng pattingalloang mengarahkabn teleskopnya ke lazuardi lama dan sejarah yang keras untuk belajar merwat rasa hormat pada masa lampu seraya membangun ambisi dengan rencana-rencana agung ke masa depan.
Saya bayangkan karaeng Pattingalloang merenungkan orang-orang yang berseia menghambur memburu totalitas dan tak gentar membawa segala hal ke ujung yang ekstrim, yanh tak ragu menyeret seluruh dunia dalam kancah perang ide-ide, yang menumbuhkan dalam dirinya untuk hasrat dan kesadaran imperial untuk dibentangkan tidak Cuma dalam ruang tapi juga dalam waktu. Mungkinkah ia teringat sebuah legenda jerman yang diceritakan orang inggris tentang seorang doktor yang bersedia menukar jiwanya kepada iblis demi mendapatkan kekuasaan pengetahuan yang memungkinkannya menghasilkan karya-karya yang memuaskan sukma selama 1000 tahun ?
Hanza adzan magrib yang menaik karaeng pattingalloang kembali ke makassar. Usai menunaikan isya ia membawa pelita ke menara maccini somabala (observasi layar). Bulan di atas simbaopu adalah benda langit yang selalu diminatinya. Sejak kanak-kanak ia memang sering mengamatinya  dengan mata telanajng kebutuhan menghitung hati-hari penting islam danmencatat peristiwa penting kerajaan dalam kronik lontara yang tak ada tandingannya di nusantara, membuatnya kian akrab dengan benda itu. Tapi mata telanjang bukanlah tandingan teleskop .
 Setahun setelah kedatangan bola dunia, tibalah di makassar sebuah radas ilmiah yang mengubah sejarah astronomi dunia : teleskop prospektif galileo. Itu adalah hasil dari upaya karaeng pattingalloang pada tahun 1635 menyakinkan raja sebelumnya, untuk membuat kesultanan gowa memiliki teleskop terbaik yang yang bisa dibeli dengan uang. Gowa perlu mendekatkan jarak langit.

Saya bayangkan di lensa pengintip itu, mata karaeng pattingalloang menjelajahi bulan yang awlanya dilakukannya denagn setengah bedebar. Ia mencari lagi di permukaan itu jejak-jejak tumanurunga ri tamalate, bidadari yang konon diturunkan dari khayangan dan menajdi cikal-bakal kerajaan gowa. Seperti diduganya, jejak ittu tak ia temukan. Ia lalu memusatkan diri pada penampakan fisik bulan ayng menyedot perhatiannya cukup lam. Tergerakkah ia menggambar secara tepat permukaan bulan ? di jerman, johannes hevalius oleh sejarah sains eropa dicatat mulai membuat peta-peta akurat permukaan bulan di.
Hampir pasti Kaareng Pattingalloang tergerak menyusun peta lunar. Itu membuatnya mengamati bulan lebih intens. Tiba-toba ia teringat kembali pada sebuah bulan lain sekian tahun yang silam, sebuah purnama yang bersinar di atas bone. Di oktober 1643 itu, kaareng pattingalloang  sedang memimpin balantera makassar sebanyak 40.000 perajurit.
220an tahun sebelumnya abraham lincoln mencatolkan isu abolisi perbudakan dalam perang saudara amerika serikat, raja bone XIII La Ma’ daremmeng sultan muhammad saleh sudah mengorbankan perang pembebasan budak yang barangkali kasus pertama di asia timut dan tenggara. Dulu, ayahanda karaeng  pattingalloang, karaeng matoya sultan abdullah awalul islam tumananga ri agamanna, mendatangi bone beserta seluruh kerajaan si sulawesi selatan dan mengajaknya masuk islam. Alasannya adalah bahwa agama dan sistem nilai lama tak akan cukup mamadai menopang kerajaan-kerajaan tersebut mengahdapi perubahan-perubahan besar yang datang menderu ari luar. Begitu la ma’ daremmang naik tahta, ia bergerak lebih jauh dari matoya dan mengunginkan ajaran nabi dilaksanakan setuntasnya. Meski sangay vital bagi perbudakan hatus dihapuskan. Negeri-negeri jazirh selatan sulawesi yang masih mempertahankan perbudakan harus diperangi, termasuk gowa.
Awalnya gowa ragu menghadapi sepak terjang bone yang sangat keras, kendati sejumlah bangsawan pelarian bugis telah mendesak sombaopu mengambil tindakan. Di antara para pelarian itu, adalah we tenrisoloreng datu pattiro, ibunda la ma daremmeng, yang terpaksa hijrah sebagai bentuk pemetangan atas aturean tanpa kompromi anandanya. KP kemudian mengirimkan utusan untuk memperoleh pekastian apakah aturan keras penghapusan budak itu memang mengikuti seruan nabi, ataukah sejedar keputusan la ma daremmeng pribadi. Kegagalan bonme menajwab hal ini, membuat karaeng pattingalloang  berangkat mempin pasukan besar yang terbentuk dari gabungan balatentara gowa, wajo, soppeng, dan sidenreng. Dan setelah sekian ratus malam yang penuh cahaya, setelah sejumlah pertempuran ganas yang melelahkan pasukan besar itu akhirnya menaklukkan bone dan menawan la ma daremmeng , sebuah kekalahan besar yang dalam kronik bone dicatat sebagai awal dari diperhambanya bone selama 17 tahun. Kelak kesultanan bugis terbesar itu, dipimpin oleh arung pallaka sang raja berambut panjang, memanfaatkan kliminasi perseteruan ghowa dengan belanda untuk membebaskan diri dari kekuasaan sombaopu .
Puas mengamti purnama, karaeng pattingalloang mengarahkan teleskopnya ke bintik-bintik cahaya yang lain. Lensa itu membuatnya kian sadar bahwa langit mlam bukanlah sekedar kegelapan raksasa yang diperindah kelap-kelip cahaya. Langit malam adalah kehidupan yang disusun dari perubahan dan keteraturan. Semua benda langit bergerak menggeser letaknya, mengubah susunan dan konsteleasinya, dalam keteraturan yang kekal, yang menjadi sahabat sejati lunas phinisi melintasi abad demi abad.
Beberapa cahaya di langit sudah dikenal baim para peniti gelombang. Cahaya yyang masuk ke dalam teleskop karaeng pattingalloang, meg]nghadirkan sejumlah kawan baru yang dulu tak bisab dilihatnya tegas dengan mata telanjang. Terlihatkah lo, eropah, ganymede dan callisto- bulan-bulan yupiter yanf ditemukan galileo galilei 40 tahun sebelumnya ?
 Terlihat jugakah olehnya konstelasi cassiopeia yang ditemukan brahe pada 1572? Bagaimana dengan nebula orion atau neptunus ? sukakah ia pada konstelasi zodiak yang peta langitnya disusun kodochus hondius pada 1651 ?.
Sebagian besar benda langit saat itu belum beroleh nama seperti yang dinomenklaturkan kini. Akan dinamai apakah benda-benda yang baru dikenalnya itu ? memberi nama bukanlah sekedar sebuah tindak taksonomis untuk membedakanb sebuah bena dengan yang lainnya sekaligus memberinya tempat dalam tatanan benda-benda . nama yangdisematkan adalah ekstensi dari diri si pemberi nama, sejarah dan kebudayaannya, aspirasi-aspirasinya yang paling dalam, harapan-harapannya yang paling membubung tindakan esensial pembangunan dunia simbolik yang mengukuhkan posisi pemberi nama di tengah semesta.
Pemberian nama selalu bermula dengan pengenalan, dan pengenalan yang mendalam menuntu perhatian panjagn. Tetapi data perubahan yang dikumpulkan lewat waktu dan radas ilmiah yang mahal, bisa sekedar menjadi tumpukan tanpa arti. Kekuatannya akan muncul hanya bila ditata oleh dua hal : sistem logika formal yang diekspresikan dalamm geometri euklides dan jalinan hubungan sebab – akibat yang ditegaskan dalam eksperimen sistematik. Metode penggabungan datainderawi dengan logika dan eksperimen ini dirumuskan oleh bapak epmirisme francis bacon di abad yang sama denagan karaeng pattingalloang, sng makhluk pertama di asia tenggara yang memahami makna matematika dalm ilmu-ilmu terapan. Kelak metode penggabungan kekuatan sains dan teknologi mengubah dunia ke tataran yang sama sekali baru.
Tak ingin karaeng pattingalloang membagi sensai intelektual yang merekah lewat pertemuan dan pengenalan anatara dirinya dengan benda-benda langit itu ? menilik semangatnya menyebarkan pengetahuan militer dan, sebelum jadi perdana menteri membujuk sultan membeli radas ilmiah mahal, bisa disimpulkan : ia ingin. Itu artinya ia harus membangun isntitusi- mungkin menjadikan menara maccini’ sombala semacam observation umu, masih bisa beli selama perdagangan bebas tegak di lautan. Dari sini, perlu sejumlah royal society london ataau organisasi yang ikut jadi kunci supremsi eropa itu, diresmikan oleh charles II dan louis XIV belasan tahun setelah kaareng pattingalloang menghabiskan malamnya dengan teleskop di maccini’ sombala.
Untuk kesekian kalinya, teleskop kaareng pattingalloang kembali ke bulan. Benda langit terbesar di langit itu mengingatkannya lagi pada tumanurunga ri tamalate. Saya bayangkan ia merenungkan percakapan tumanurunga denagn raja-raja kecil bete salapanga. Itu sebuah kontrak sosial politik yang unik dalam sejarah nusantara. Sebuah kontrak yang membentuk gowa tallo dari federasi sembilan negeri. Prihatinkan ia pada apa yang terjadi denagn bate salapangan ? awalnya lembaga ini adalah lembaga perwakilan rakyat tapi perlahan-lahan ia merosot menajdi sekedar perangkat kerajaan. Para anggotanya tak punya wewenang membuat undang-undang dan peraturan mereka tak dapat menjalankan kerajaan dan harus tunduk menjalankan segala perintah raja. Bahkan belakangan mereka pun tak lagi menjadi badan penasehat. Raja memerintah secara mutlak yang sabdanya merupakan undang-undang.
Terikirkanlah oleh karaeng pattingalloang bahwa sebulan setelah kematiannya, sebagai penguasa baru, sultahn hasanuddin- karena sejumlah pertimbangan, terutana mungkin kemudahan mengeksekusi kebijakan-menetapkan bahwa dirinya sendirilaj yang merangkap oerdana menteri ? tindakan itu mengakhiri sebuah aturan quasi-konstitusional pembagian kekuasaaan dalam kerjaaam kembar gowa tallo, pembagian yang dalam sejarah kelak terbukti sebagai sumber dasar kokoh kebesaran kesulutanan maritim itu.
Belasan tahun setelah sentralisai kekuasaan dan kematian karaeng pattingalloang, menara maccini’ sombala akhirnya memang jatuh ke tangan balantentara sekutu belanda, bone, buton dan ternate . bahkan balanda keyika KP masih hidup, konstelasi dan dinamika ekonomi politik nusantara yang antara lain memarakkan penyeludupan dan strategi harga selektif oleh para pedagang lokal yang menampik monopoli voc membuat sombaopu menjadi kota di mana harga rempah rempah menjadi paling murah di dunia , lebih murah dibandingkan di maluku sendiri. Karena larangan berdagang di sombaopu, belanda hatus mendapatkan komoditas vital ini di tempat lain dengan harga yang lebih mahal. Ini membuat segenap upaya besar puluhan tahun belanda menaklukkan tanjung harapan sringlangka, malaka dan batavia untuk menguasai jalur rempah-rempah, menjadi kesia-siaan yang memamlukan. Bangsa –bangsa lain, termasuk musuh-musuh tradisional belanda di eropa, tak oerlu mengorbankan habis armada dan prajurit untuk mendapatkan rempah-rempah dan komoditas penting lain yang lebih murah di sombaopu.
Jika kita percaya bahwa rempah-rempahlah yang menggerakan gelombang besar penemuan benua-benua baru mengeser menjadi imperialisme dan kolonialisme itu, maka dengan ringkas bisa dibilang bahwa persis di depan gelombang besar inilah makassar membentagkan dadanya. Di pertengahan abad ke 17 itu, bukan eropa sang enakluk dunia , juga bukan maluku pulau rempah-rempah, melainkan gowa yang pada akhirnya menentukan harga rempah-rempag di bumi. Upaya akbar berabad-abad dan penuh darah untuk menguasai jalur maritim dunia, menjadi tak ada artinya selama makassar dan benteng istana somaupo masih menegakkan supermasi.
Benteng istana paling raksasa yang pernah dibangun di nusantara itu, hanya dapat direbut adiaya dunia abad 17 denagn sekutunya melalui pertempuran teramat berat yang oleh prajurit-prajurit snior belanda, sebagian di antaranya veteran perang 80 tahun yang dahsyat itu , digambarkan sebagai pertempuran yang bahkan tak pernah terjadi di sejarah eropa sendiri. Bersama ratusan pucuk meriam – yang di antaranya anak makassar, konon meriam terbesar yang pernah dibikin di nusantara, gowa beberapa kali nyaris menumpas sekutu. Antara lain akibat sekian penghianatan dari dalam, makassar akhirnya hanya bisa mempersembahkan pada belanda dan sekutunya sebuah perang yang paling brutal dan paling dahsyat yang pernah dilakukan oleh VOC di dunia sejak didirikan. Pasra panglima makassar yang belum puas dengan persembahan itu dan tak menerima sikap takluk istana, seperti karaeng galesong dan karaeng bonto marannu, menyebar keluar melanjutkan perang di laut dan daratan yang lain.
8 tahun setelah wafatnya karaeng pattingalloang yang dinamakan di bonto biraeng , terbit atlas maior joan blaeu. Dengan 600 halaman rangkap peta dan 3000 halaman naskah, karya ini ini menjadi pencapaian kartografis – artistik yang sampai kini tak terdandingi. Pada bagian peta dunia, terlihat dua sosok besar. Di hemiser barat tampaknya nabi kartografi dunia modern awal. Mercator. di langit timur, di atas asia, tampak karaeng pattingalloang tengah menetapkan jarak celebes dari kutub utara. Dua pemikir yang dengan caranya sendiri menyusun dunia kini bekerja di langit, di antara dewa-dewi mitologis yunani urba, di antara planet-planet tatsurya.


0 komentar:

Posting Komentar